Rabu, 13 Juni 2012

Kismis Cegah Hipertensi

MENGKONSUMSI kismis dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi, faktor risiko utama dalam sakit jantung, demikian hasil studi yang disajikan dalam konferensi American College of Cardiology di AS, Minggu (25/3).
 image

Manfaat Kismis
Mengonsumsi segenggam kismis tiga kali sehari membantu orang dengan tekanan darah yang agak tinggi menurunkan tekanan tersebut setelah beberapa pekan. Percobaan klinik terkait manfaatkismis dilakukan secara acak pada 46 orang dengan kondisi yang pra-hipertensi. Dibandingkan dengan orang yang mengemil kue atau biskuit, kelompok yang mengonsumsi kismis memperlihatkan penurunan mencolok tekanan darah mereka. Dalam beberapa kasus menurunkan jumlah tertinggi, atau systolic pressure, hingga 10,2, atau tujuh persen selama 12 pekan.
Para peneliti menduga itu mungkin berkaitan dengan tingginya kadar potassium di dalam anggur kering yang menyusut itu. "Kismis dipenuhi dengan potassium, yang diketahui menurunkan tekanan darah," kata pemimpin peneliti Harold Bays, Direktur Medis di Louisville Metabolic and Atherosclerosis Research Center.
"Kismis juga adalah sumber yang baik bagi fiber makanan anti-oksidan yang mungkin bisa mengubah biokemistri pembuluh darah, dan membuatnya jadi tak terlalu keras. Pada gilirannya, itu bisa mengurangi tekanan darah," tambahnya.

Cokelat Mengandung Senyawa Penambah Gairah Seks

Makan coklat memang membawa kesenangan pada diri karena coklat memiliki senyawa tryptophan dan feniletilalamin. Dua senyawa ini juga ternyata bisa meningkatkan gairah seks.
 Maka itu cokelat seringkali digunakan untuk kegiatan seks karena cokelat mengandung senyawa yang bersifat sebagai aprodisiak (perangsang).

Penggunaan cokelat sebagai penambah gairah seksual sudah dikenal sejak zaman dahulu. Kaisar Montezuma dari Suku Aztec mengonsumsi biji cokelat dalam jumlah berlebih untuk meningkatkan gairah seksual dan romantisme pada istrinya.
http://dianaeghiazaryan.files.wordpress.com/2011/07/chocolate_hearts1234710428.jpg

Kemungkinan hal inilah yang pertama kali menarik hubungan antara mengonsumsi biji cacao (cokelat) dengan gairah seksual.

Pada tahun 2004 para peneliti dari sebuah rumah sakit di Milan, Italia melakukan studi dengan melibatkan 200 perempuan untuk mengetahui hubungan antara makan cokelat dengan perasaan pemenuhan seksual.

Hasil yang didapatkan cukup mengesankan, yaitu perempuan yang makan cokelat setiap hari melaporkan tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi dan perempuan yang memiliki libido rendah diketahui mengalami peningkatan gairah seksual setelah mengonsumsi cokelat.

Saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa cokelat memiliki sifat sebagai aprodisiak atau penambah gairah seksual. Hal ini berdasarkan dua senyawa kimia yang terkandung di dalamnya yaitu tryptophan dan feniletilalamin, seperti dilansir NYTimes, Kamis (17/2/2011).

Para ahli mengungkapkan tryptophan adalah senyawa yang berfungsi membangun serotonin (suatu bahan kimia di otak yang terlibat dalam gairah seksual). Sedangkan feniletilalamin adalah stimulan yang terkait dengan amfetamin (suatu bahan kimia yang dilepaskan di dalam otak ketika seseorang sedang jatuh cinta).
 Bila seseorang mengonsumsi cokelat maka kedua senyawa ini akan mengarah pada perasaan gembira dan meningkatkan sejumlah energi. Jadi meskipun cokelat belum tentu bertindak sebagai aprodisiak, tapi ia mengandung senyawa yang memiliki sifat seperti aprodisiak dan dapat meningkatkan gairah seksual seseorang.




Cokelat bisa membuat seseorang berperilaku liar dan juga meningkatkan gairah seksual secara signifikan, beberapa cara dilakukan orang untuk menikmati cokelat dalam suasana penuh gairah yaitu:

Menuangkan sejumlah cokelat leleh di tubuh pasangan dan menjilatnya secara perlahan
Berbagi cokelat atau es krim sebelum berhubungan seksual
Mengonsumsi strawberry segar yang dicelupkan ke dalam cokelat leleh saat bercinta.